Tips Usai Ujian Sidang Program Magister di UPBJJ-UT Semarang

Views: 68

“Menunda Berarti Kehilangan Kesempatan”

Untuk mempertahankan keaktifan studi seseorang, dibutuhkan penanganan khusus. Bukan sekedar menyapa dan memberikan reminder tetapi lebih dari itu. “Untuk itulah, Anda yang sudah hadir di ujian kali ini, dan nanti ada masukan dari penguji, segeralah melakukan revisi. Jangan ditunda lagi karena hal itu akan menunda kesempatan Anda dalam meraih gelar yang diinginkan”. Begitulah sambutan Kepala UPBJJ-UT Semarang, Dr Suparti, M.Pd., sekaligus sebagai Ketua Komisi Ujian Sidang beberapa waktu lalu di hadapan peserta ujian sidang TAPM Magister Administrasi Publik (MAP).

Sebanyak tiga mahasiswa MAP yang berdomisili di Kabupaten Wonogiri dan Klaten hadir bersiap diuji oleh Dr. Sri Suwartiningsih, Prof. Dr. Sri Suwitri, M.Si., dan Dr. Liestyodono B. Irianto, M.Si. Ketiganya berasal dari perguruan tinggi yang berbeda, yakni: Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Universitas Diponegoro, dan Universitas Terbuka. Tiga kandidat ini merupakan bagian dari 25 mahasiswa Program MAP (bantuan studi dari BKKBN) yang hingga saat ini sudah sebanyak 17 orang yang telah usai penyusunan Tugas Akhir Program Magister (tesis) sampai ujian sidang.

Dalam kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.00 ini, tiap kandidat wajib mempresentasikan hasil penelitiannya, maksimal 20 menit. Setelah mendengarkan presentasi dari tiap peserta tersebut, para penguji mengajukan pertanyaan dan memberikan masukan yang sangat konstruktif.

Mereka bahkan berharap agar perbaikan tesis yang dikembangkan oleh mahasiswa, tidak lebih dari satu bulan. “Saya mewakili para penguji yang hadir di sini, inginnya selesai cepat. Nggak perlu lama-lama karena Anda juga harus bekerja dan melakukan hal penting lainnya. Jika Anda menunda, maka akan hilanglah kesempatan yang mungkin saja cocok buat Anda. Anda akan rugi sendiri kalau tidak segera memperbaiki ini”, papar Dr. Sri Suwartiningsih selaku Penguji 1. Begitulah advis para penguji terhadap peserta ujian yang semuanya adalah staf pada Kantor BKKBN Kabupaten Wonogiri dan Klaten. Ujian yang dilaksanakan secara tertutup ini berlangsung dengan tertib. Hal ini dibuktikan oleh pelaksanaan kegiatan yang berlangsung sesuai jadwal dan keikutsertaan mahasiswa sejak awal hingga akhir kegiatan. (hasca)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *