Pameran Kab. Blora

Views: 65

Dalang Ki Sigit Ariyanto: Sudah Nggak Zamannya Kuliah Jauh dari Rumah…

 

Hari jadi Kabupaten Blora ke 268 yang jatuh pada tanggal 11 Desember 2017, ditandai oleh berbagai kegiatan antara lain: karnaval dan pawai seni di Blora, pagelaran wayang kulit, pameran, bazaar, dan peresmian Taman Tuk Buntung yang lokasinya ada di Kecamatan Cepu. Dalam kegiatan ini, Universitas Terbuka (UT) UPBJJ Semarang juga ikut ambil bagian. Pemda Kabupaten Blora yang menginisiasi kegiatan ini menggandeng UT dan Exxon Mobile Indonesia.

Sore hari sebelum acara di lapangan Tuk Buntung Cepu, UT juga melakukan kegiatan sosialisasi promosi di Radio Gagak Rimang FM Blora dengan narasumber Kepala UPBJJ-UT Semarang, Dr Suparti, M.Pd., Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Bambang Yulianto, ST, M.Si., dan Pengurus Pokjar Kabupaten Blora, Sumarno, SE, MM serta Kabid GTK Dispendik Kab Blora, Endang Rukmiati, S.Pd., M.Pd. Saat talkshow di Radio Gagak Rimang acara dipandu oleh mbak Tia yang merupakan mahasiswa Universitas Terbuka Pokjar Blora. Ditekankan pada siaran tersebut bahwa UT merupakan perguruan tinggi negeri (PTN) yang siap melayani siapa saja, di mana saja, kapan saja, dan dapat diikuti oleh siapa saja tanpa ada tes masuk kecuali S2 yang tatap muka.

Meskipun Penutupan perayaan hari jadi dilaksanakan di ujung tahun, yaitu tanggal 22  Desember 2017, namun masyarakat tetap antusias menikmati hiburan rakyat ini. Tengok saja wayang kulit dengan lakon Gareng Mantu yang didalangi oleh Ki Dalang Sigit dari Kabupaten Blora, tetap menyedot perhatian publik. Di sela-sela guyonan dalang ini, sponsor tentang UT pun ia lakukan. Sesekali ia menyinggung tentang pentingnya sekolah dan mengenyam pendidikan tinggi. Inserting statement semacam ini menjadi salah satu produk kegiatan sosialisasi dan promosi yang sangat penting buat UT. Selain buka stan pameran, Tim sosprom UT juga membagikan leaflet kepada masyarakat pecinta wayang kulit yang ada di lapangan Tuk Buntung.

Belum lagi tampilan posisi panggung, banner, spanduk, umbul-umbul yang mendominasi lapangan di tengah pusat keramaian Cepu ini, seakan meneguhkan bahwa pendidikan tinggi, terbuka, dan jarak jauhnya UT ada di dekat masyarakat. Mereka tak perlu lagi kuliah jauh-jauh di perguruan tinggi negeri dengan meninggalkan rumah atau tempat kerja. “Wis ora zamane maneh kuliah adoh saka omah. Saiki wis ana UT nang ngarep irungmu (sudah nggak zamannya lagi kuliah jauh dari rumah. Sekarang sudah ada UT di depan hidung kalian, red.)”, cetus dalang konyol ini.

Dalam kesempatan ini pula, Bupati Blora Djoko Nugroho, mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang sudah rela berduyun-duyun datang di Taman Tuk Buntung sejak siang hingga lewat larut malam untuk menikmati sajian hiburan gratis. Ia berharap agar semuanya menjaga kerukunan bersama dan mensyukuri yang sudah diperoleh selama ini. “Tahun depan, di 2018, semuanya harus kerja lebih keras karena tantangannya makin berat”, ujar mantan Dandim Blora ini.

Begitu juga dengan Camat Cepu, Joko Sulistiyono yang turut mendampingi Bupati Blora menyatakan, bahwa ketertiban acara ini harus terus dijaga. “Tuk Buntung bukan untuk tempat kumuh. Kami siapkan satpol PP yang akan terus menertibkan warga dan pedagang jika terjadi pelanggaran. Jadi, kita semua sepakat ya bahwa Tuk Buntung adalah aset kita bersama dan kita wajib menjaganya demi kenyaman semua”.(hasca-binti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *