Views: 58
Pengakuan jujur atlet kickboxing peraih medali emas pada PON XX di Jayapura ini jadi bukti nyata, betapa Universitas Terbuka (UT) sudah hadir nyata di tengah masyarakat. Ia adalah Alfi Syifa Nila Muna mahasiswa UT Semarang yang tergabung dalam kelompok belajar Kecamatan Boja Kabupaten Kendal asuhan Kamsin, M. Pd. Kamsin yang ikut mengantarkan ke Kantor UT Semarang sempat tidak percaya dengan keberhasilan anak asuhnya. “Saya dapat kabar dari Alfi pas dia masih di sana (Jayapura). Alhamdulillah bisa membawa nama baik Kendal, kampung, dan UT secara umum”, ucap Kamsin.
Kehadiran atlet berusia 22 tahun ini adalah untuk menerima penghargaan yang diberikan secara langsung oleh Direktur UT Semarang, Moh Muzamil, MM berupa cinderamata dan beasiswa pendidikan. Dalam sambutannya, Muzammil mengatakan bahwa keberhasilan Alfi menjadi kebanggaan bagi UT. “Jangan lekas berpuas diri, tapi justru tunjukkan prestasi di bidang akademik dengan lulus tepat waktu”.
Sebagai anak buruh tani, Alfi pun memberikan tanggapan serius. “Saya akan berusaha sekuat tenaga menyelesaikan studi di UT. Sekarang saya masih dalam masa penggodokan untuk POR Provinsi, dan berikutnya masih ada target lain untuk pertandingan nasional lainnya”, ujar Alfi yang tiap pagi selalu dipacu semangatnya oleh sang ibunda untuk berlatih.
Sang pelatih, M Rifki pun mengakui bahwa anak didiknya ini punya bakat bagus. “Saya dari kecil kenal Alfi. Dia memang jiwa petarungnya melebihi rekan yang lain. Makanya saya yakin dengan kemampuannya”, ujar Rifki yang juga mahasiswa UT – satu kelas dengan Alfi.
Dalam turnamen nasional semacam PON XX lalu, Alfi terjun di kelas 51 kilogram. Ia mengakui bahwa beban berat terjadi ketika babak semifinal ketika berhadapan dengan atlet DKI. “Bagi saya yang terberat adalah semifinal, tapi alhamdulillah bisa saya lalui”. Di lingkungan warga setempat, Alfi dan keluarga bisa diterima dengan baik atas raihan prestasi ini. “Kami tidak melihat dan mendengar ungkapan negatif dari tetangga tentang prestasi anak saya. Bahkan mereka heran, wong lagi kuliah kok bisa juara PON”, imbuh Muzakin – sang ayah. (hasca)