Tips Nulis Penghasil Cuan

Views: 46

Sobat, terlalu banyak yang mengeluh karena nggak bisa nulis, tentu saja percuma. Maksudnya, hanya mengeluh dan mengeluh tanpa tahu cara penyelesaiannya, pasti sobat akan jengkel sendiri. Apalagi di sekitar kalian nggak ada yang bisa diajak ngobrol dan nemuin jalan keluar tentang cara menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan.

Catatan ini mengajak kalian untuk mengubah stigma bahwa tulis itu gampang. Segampang kalian ngobrol bareng teman, semudah kalian tulis status di media sosial. Simak trik ini ya, biar kalian bisa eksis di dunia tulis hingga meraih keinginan setinggi-tingginya. Yang pertama adalah peliharalah kebiasaan menulis yang sudah kalian miliki. Maksudnya, meskipun kalian masih punya sebatas kebiasaan menulis status WA, jagalah itu. Malah kalau bisa, kembangkan status-status WA kalian menjadi sebuah paragraf yang mengalir.

Berawal dari kebiasaan ini, diharapkan bisa terbentuk sebuah pola pemikiran yang lebih konstruktif dan terukur. Susunan kata dan perpindahan antarkalimat yang membentuk rangkaian ide, akan memberikan gambaran bagi orang lain tentang cara berpikir kalian. Sebetulnya mudah sekali untuk membuktikan hal ini sebab semua bahan, ada di pikiran kalian. Tinggal kalian yang menuangkannya. Ingat, jangan hanya berhenti pada pemikiran ‘saya akan benar-benar mulai menulis’. Jika hanya di situ, maka cukup itulah kemampuan kalian, tanpa berani mengasahnya agar dibaca dan dinilai oleh orang lain.

Kedua, tentukan waktu yang tepat untuk menulis dan jadikan itu sebagai sebuah keharusan. Andaikata saya, maka saya pun sudah menetapkan satu titik waktu di malam hari untuk menuliskan paling tidak satu tema, yang harus saya kembangkan isinya di esok hari. Bahan tema tersebut, biasanya saya peroleh dari tagline di TV atau mendengarkan penyiar radio mengucapkan clue-clue penting, bahkan yang lucu sekali pun. Inilah yang dimaksud sebagai pemicu gagasan. Dari mana pun asalnya, jika kita cocok untuk menjadikannya sebagai sebuah ide, maka raihlah itu dan kembangkan jadi tulisan yang bagus.

Yang ketiga adalah berusahalah punya komitmen untuk membatasi target karya kalian kepada orang lain. Artinya, jika kalian punya niat menulis sebuah cerpen, maka sebelumnya kalian sudah berani menjanjikan orang lain bahwa minggu depan kalian akan mengirimkan satu cerpen. Dan mintakan kesediaannya untuk membaca dan menilai cerpen itu. Dengan batasan waktu itu, kalian merasa punya janji untuk menyerahkan produk. Seharusnya, jika sudah menjanjikan hal itu, maka kalian pun akan merasa dikejar deadline.

Berikutnya yang keempat adalah berusalah menemukan niat atau motif kalian ketika akan memulai aktivitas menulis. Motifnya bisa karena hobi, kebutuhan, kewajiban, menyalurkan ide atau perasaan jiwa, atau karena alasan lain. Meskipun berupa status WA, pasti ada niatnya, ada motifnya. Apalagi tulisan yang panjang, pasti ada niatnya sebab untuk menuangkan gagasan sepanjang itu dibutuhkan energi besar. Kalau bukan karena didasari oleh niat, lantas apa lagi yang mendasari munculnya sebuah ide yang panjang itu?

Selanjutnya yang kelima adalah punyai kebiasaan bahwa kalian bertanggung jawab atas sebuah karya. Jangan lagi mengatakan bahwa kalian tidak tahu alasan munculnya tulisan kalian. Punyai rasa percaya diri sehingga akan muncul sikap tanggung jawab bahwa tulisan itu adalah milik kalian. Malah kalau bisa, jika ada yang berani mengambil atau menyalin tanpa seizin kalian, itu adalah plagiasi. Dengan modal keyakinan dan keberanian itu, maka kalian pun akan punya sikap tegas terhadap karya kalian.

Keenam adalah berikan penghargaan pada diri sendiri. Maksudnya, ketika kalian sudah mampu berkarya, berani menuliskan gagasan yang fenomenal, maka hargai itu sebuah hasil pemikiran yang tak biasa. Kadang, kita tidak menyadari ketika tulisan kita yang kita anggap jelek, kemudian kita remas dan buang coretan konsep tulisan kita. Kita lupa bahwa itu adalah hasil kerja kita yang harusnya dihargai. Bayangkan saja, jika kita sendiri saja tidak mau menghargai karya kita, mungkinkan orang lain akan memberikan apresiasi untuk kita? Tentu sangat sulit, bukan?

Oleh karena itu, punyai kebiasaan untuk menghargai karya kita sendiri, sehingga kita tahu bahwa ada kekurangan yang harus diperbaiki, serta mewaspadai hal-hal lain yang mungkin menjadi ganjalan di kemudian hari. Kebiasaan saya, saya akan tertawa geli jika membaca tulisan saya yang sudah beredar beberapa tahun lalu. Dari kegelian itu, akhirnya muncul sikap waspada untuk tidak mengulangi kesalahan atau kekonyolan serupa.

Ketujuh, jadikan menulis sebagai sebuah kebiasaan yang menyenangkan. Kalau sudah punya semangat ini, maka kegiatan menulis bisa mendatangkan cuan yang besar. Kalian bisa nulis sesuatu dan mengirimkan ke media yang kalian sukai. Dari situ, jika tulisan kalian dimuat, pasti tim redaksi akan memberikan imbalan atau honor menarik. Atau jika kalian sudah bisa menulis banyak dan dirangkai menjadi sebuah buku, maka kalian bisa mengirimkan naskah itu ke penerbit. Hasilnya, silakan berdiskusi dengan perusahaan penerbitan untuk menentukan royalti yang akan diterima nantinya.

Baiklah sobat, itu dulu trik memunculkan gairah menulis supaya kalian tidak jemu dan mendapatkan tempat di hati mitra kalian gara-gara tulisan kalian yang keren dan menarik. Selamat mencoba yaa…. (hasca)

Ilustrasi: https://www.google.com/search?q=nulis&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjRlLyS54D3AhXNhOYKHYwMB0sQ_AUoAXoECAEQAw#imgrc=ofjcmwpqHA1qBM