Views: 423
Lulus kuliah tepat waktu adalah harapan semua mahasiswa. “Apalagi jika lulusnya lebih cepat dari biasanya, pasti ini jadi satu kebahagiaan tersendiri”. Begitulah ungkapan motivatif para narasumber kegiatan Ngopi (ngobrol pintar) bareng alumni Universitas Terbuka (UT) Semarang di akhir pekan kemarin. Kegiatan kemahasiswaan ini bertujuan memberikan dukungan dan semangat bagi para mahasiswa UT, baik yang baru saja mendaftarkan diri maupun yang sudah bergabung beberapa semester sebelumnya.
Dua alumni peraih cumlaude dan satu mahasiswa berprestasi dihadirkan secara daring dihadapan hampir seribu mahasiswa UT. Mereka adalah Tri Maryono, SE, Akt., alumni Fakultas Ekonomi UT yang mampu menyelesaikan studinya selama 3,5 tahun dan Abdul Ngalim, S.S. yang juga menyelesaikan studi pada jurusan Bahasa Inggris bidang minat penerjemahan. Keduanya merupakan mahasiswa UT yang murni belajar mandiri dan tidak bergabung pada kelompok belajar manapun.
Adapun untuk mahasiswa berprestasi, UT Semarang menghadirkan peraih berbagai juara kemahasiswaan di tingkat regional maupun nasional, yaitu Dwi Susanti. Ia adalah mahasiswa pada Program Studi S! PGPAUD dari Kabupaten Semarang. Sebagai seorang guru PAUD, Dwi berupaya mengembangkan berbagai inovasi pendidikan yang dibutuhkan oleh anak didiknya di sekolah. Dengan pengalaman mengajar itulah, Dwi mengembangkan desain alat peraga dan penguatan materi ajar yang kemudian ia ikut sertakan pada berbagai lomba di tanah air. Hasilnya, beragam prestasi dunia pendidikan pun sudah ia raih.
Direktur UT Semarang, Dra Barokah Widuroyekti, M.Pd. dalam sambutannya mengatakan bahwa upaya diseminasi pengalaman ini sangat penting bagi mahasiswa UT agar mereka dapat mengetahui startegi belajar mandiri yang sesuai. “Ke depan, Kami akan memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa yang membutuhkan asupan pengetahuan tentang belajar online secara mandiri, serta cara memberikan sapaan dan jawaban yang baik”. Ia pun berharap agar mahasiswa UT Semarang semakin memiliki kemandirian belajar, tangguh, dan selalu menggali pengetahuan dari berbagai sumber yang relevan.
Melalui berbagai kegiatan kemahasiswaan seperti inilah, UT memberikan layanan akademis secara daring, utamanya di saat pandemi ini. Jarak dan waktu bukanlah lagi menjadi hambatan bagi seseorang untuk maju dan terus belajar. Ia berharap agar masyarakat yang ada di wilayah sepanjang Kabupaten Blora sampai dengan Kabupaten Pemalang, semakin memahami arti penting keberadaan perguruan tinggi terbuka dan jarak jauh, yang dimiliki oleh UT.
Selain kegiatan ngopi bareng mahasiswa, UT Semarang juga menyelenggarakan kegiatan seminar dengan tajuk Audit Berbasis Risiko dan Audit Forensik: Early Warning System Pengendalian Anggaran di Era Pandemi secara daring, mahasiswa diharapkan bisa memperkuat pemahamannya dalam hal pengendalian anggaran. Dengan menghadirkan Prof. Dr. Intiyas Utami, SR, M.Si., Ak., CA., CMA., QIA Guru Besar UKSW Salatiga dan Prof. Anis Chariri SE., M.Com., Ph.D., Ak., CA., CfrA. Guru Besar UNDIP sebagai narasumber, berbagai pengetahuan terkini tentang pengendalian anggaran dapat diserap dengan baik oleh hampir 500 peserta seminar ini.
Dalam sambutannya, Direktur UT Semarang, Dra. Barokah Widuroyekti, M.Pd, menyatakan kegembiraannya bahwa ada sekian banyak mahasiswa UT dan masyarakat umum peserta seminar yang mendapatkan ilmu istimewa dari para narasumber yang memang kompeten di bidangnya. Ia berharap, “semua peserta bisa mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dan memberikan hasil positif bagi aktivitas yang diikutinya”. Sebagai perguruan tinggi terdepan dalam bidang pendidikan jarak jauh, UT sudah menyiapkan dirinya sebagai institusi yang punya komponen dan materi ajar handal, yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dalam berbagai kondisi.
“Alhamdulillah, terbukti bahwa saat ini UT menjadi pionir penyelenggara pendidikan jarak jauh yang dijadikan acuan bagi institusi lain – selaku penyelenggara proses belajar jarak jauh akibat pandemi. Tentu hal ini menjadi satu kenikmatan bagi UT karena mendapatkan kesempatan untuk berbagi ilmu tentang konsep penyelenggaraan pendidikan tinggi jarak jauh”, imbuhnya. Di UT sendiri, salah satu dari empat fakultas yang ada, yaitu Fakultas Ekonomi khususnya jurusan akuntansi, menjadi jurusan yang bidang keilmuannya diangkat sebagai tema seminar.
“Alumni akuntansi dari UT, diharapkan bisa menerapkan pengelamannya. Ini bisa menjadi pengalaman yang sangat penting bagi dunia kerja para mahasiswa dan alumni UT”. Dengan adanya virus corona ini pula, profesi auditor memiliki peran sangat penting dalam peningkatan kualitas profesinya. “Bagi mahasiswa, bisa dijadikan modal jika ingin bekerja sebagai tenaga auditor. Bangsa Indonesia bahkan dunia, saat ini sedang mengalami masa yang cukup berat dalam hal persaingan dunia kerja.
Mereka yang kurang pengalamannya, pengetahuannya, atau bahkan ketrampilannya, akan tersingkir secara perlahan. Oleh karena itu, mahasiswa UT perlu membekali dirinya dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman, baik itu yang sesuai bidangnya maupun yang lintas bidang keilmuan. “Kita tidak akan pernah tahu kapan akan memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh saat ini, sebab ada kalanya pengetahuan itu bisa saja berguna pada lima atau enam tahun lagi. Atau bahkan puluhan tahun lagi”.
Perlu dipahami pula bahwa resiko yang harus ditanggung oleh auditor jika salah dalam menyampaikan opini bisa berakibat fatal. Demikian disampaikan oleh Intiyas Utami – salah satu narasumber yang hadir di acara ini. Utami menegaskan bahwa auditor perlu melakukan modifikasi terkait strategi audit maupun prosedur yang dijalankan sehingga hal ini diharapkan bisa meminimalisir terjadinya kesalahan dalam menyampaikan opini. “Salah satu cara untuk meminimalisir kecurangan-kecurangan dalam keuangan maka auditor sudah pasti memerlukan ilmu yang harus diasah setiap saat sesuai dengan kondisi dan situasi terkini”, ujarnya. Bahkan, istilah audit berbasis resiko dan audit forensik menjadi bidang keilmuan penting yang mulai dirasakan manfaatnya oleh para auditor profesional. Anis Chariri juga menegaskan bahwa para profesi auditor wajib menajamkan ilmunya. “Jangan hanya berkutat pada aspek manajemen yang diaudit, namun juga meminimalisir kecurangan yang dilakukan oleh unsur manajemen.
Dengan jangkauan layanan pendidikan yang merata hingga pelosok desa, bahkan di 32 negara di dunia, UT terbukti mampu memberikan layanan optimal dan menghasilkan lulusan terbaiknya yang memiliki peran strategis di negeri ini. Masyarakat Indonesia yang semakin maju dan menyadari arti penting pendidikan, tentu membutuhkan layanan pendidikan yang tidak rumit, misalnya dalam hal proses pendaftaran, bahan ajar yang fleksibel, waktu kuliah, serta lokasi ujian yang bisa dipilih sesuai keinginan. “Semua itu sudah disediakan oleh UT, yang menerima mahasiswa baru dalam program layanan sepanjang tahun. Ada layanan online untuk mendaftarkan diri, yaitu melalui laman sia.ut.ac.id yang sangat mudah dioperasikan dan setelah syarat administratifnya terpenuhi, akan diproses secara langsung oleh tim UT Semarang. “Tanpa harus datang ke Kantor UT Semarang, masyarakat Jawa Tengah bisa merasakan layanan pendidikan tinggi berkualitas, tanpa batas, dan memiliki jangkauan luas. Namun, jika membutuhkan informasi lebih detail pun dipersilakan, dan mendatangi kantor kami di Jalan Raya Semarang-Kendal KM 14,5 Mangkang Wetan Semarang”, ujarnya.